Silvia Ulandari
KETERAMPILAN BERTANYA DAN MEMEBERI PENGUATAN (REINFORCEMENT)
A.PENDAHULUAN
Strategi belajar mengajar dapat dilaksanakan dengan berbagai metode mengajar, seperti metode tanya jawab, diskusi, problem solving, studi kasus, penelitian mandiri, dan sebagainya. Suatu metode perlu didukung oleh seperangkat teknik tertentu supaya metode tersebut dapat berjalan dengan baik.
Salah satu teknik yang banyak dipakai dalam berbagai metode mengajar ialah Teknik Bertanya. Karena teknik ini digunakan secara luas, maka perlu dibicarakan secara khusus.
B.PEMBAHASAN
1.KETERAMPILAN BERTANYA
Suatu ungkapan yang menyatakan bahwa “it is better to ask some question than to know all the answer” (Thurber), menunjukkan betapa pentingnya orang bertanya. Kita juga mengenal pepatah yang mengatakan “Malu bertanya sesat di jalan”. dalam kebudayaan Cina didapatkan pepatah kuno yang menyatakan “Satu pertanyaan = 1000 gambar, satu gambar = 1000 kata”.
Beranjak dari ungkapan di atas kita dapat menyimpulkan bahwa bertanya adalah salah satu kebutuhan manusia. Demikian halnya didalam proses belajar mengajar. Fraengkel (Marsaja, 14 April 2008) mengatakan bahwa Jantung strategi belajar yang efektif terletak pada pertanyaan yang diajukan guru.
Peranan bertanya adalah melengkapi kemampuan berceramah, mengubah kemampuan berceramah, meningkatkan kadar CBSA, sikap inkuiri bertitik tolak pada bertanya, mengubah persepsi yang keliruterhadap bertanya. Sedangkan fungsi bertanya ialah mengembangkan minat dan keingintahuan, memusatkan perhatian pada pokok masalah, mendiagnosis kesulitan belajar, menguatkan kadar CBSA, kemampuan memahami informasi, kemampuan mengemukakan pendapat, mengukur hasil belajar.
Untuk mengembangkan pertanyaan yang efektif sesuai dengan fungsi tersebut, beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah : Pertama, Kehangatan dan antusias. Kedua, Beberapa kebiasaan yang perlu dihindari dalam mengajukan pertanyaan (mengulang pertanyaan, mengulang jawaban siswa, menjawab pertanyaan sendiri, memancing jawaban serentak, pertanyaan ganda, menentukan siswa tertentu).
1. Prinsip-prinsip bertanya
Bertanya sebagai alat untuk mengembangkan kemampuan dapat dibagi menjadi dua. ialah :
1. Bertanya dasar.
Bertanya untuk mengembangkan kemampuan berpikir dasar. Dihubungkan dengan taksonomi Bloom, kemampuan ini terdiri atas pengetahuan (knowledge), pemahaman (comprehension), dan aplikasi.
2. Bertanya lanjut.
Bertanya untuk megembangkan kemampuan berpikir kreatif-inovatif. Kemampuan ini terdiri atas analisis, sintesis, dan evaluasi.
Dalam menjalankan prinsip ini perlu diperhatikan perubahan tingkat kognitif dari yang rendah ke tingkat yang lebih tinggi. Urutannya adalah dari pertanyaan pengetahuan - pemahaman - terapan - analisis - sintesis - evaluasi.
2. Cara bertanya yang baik
§Gunakan bahasa yang sopan
§Jangan asumsikan bahwa anda berhak mendapatkan jawaban
§Jelaskan masalah yang akan ditanyakan secara detail
§Buat kesimpulan setelah permasalahan atau pertanyann terjawab
II. KETERAMPILAN MEMBERI PENGUATAN (REINFORCEMENT)
Reinforcement dalam bahasa Indonesia kita kenal dengan Penguatan. Reinforcement merupakan prinsip baru dari asosiasi.
Reinforcement dapat mempunyai nilai positif dan negative. Reinforcement yang positif diartikan sebagai suatu keadaan di mana organisme berusaha untuk mengadakan suatu pendekatan atau mencapai sesuatu. Reinforcement yang negative dapat di artikan suatu keadaan di mana organisme berusaha untuk mengurangi atau menghindari suatu stimulus.
Kedua definisi di atas menggambarkan funsi intensif dari Reinforcement dalam arti pendekatan dan penghindaran. Namun, reinforcement juga dapat diartikan menurut efeknya terhadaphubungan-hubungan yang bersifat asosiatif. Sehingga Reinforcement yang positif diartikan sebagai sesuatu yang memperkuat hubungan antara stimulus-response atau sesuatuyang dapat memperbesar kemungkinanan timbulnya suatu response. Reinforcement negative, sebaliknya dapat memperlemah hubungan antara stimulus-response atau memperkecil timbulnya suatu response.
Dalam penggunaan istilah-istilah tersebut, kebanyakan ahli teori dari reinforcement menganggap bahwa antara keduanya tidak dapat dipisahkan.
Menurut Ahmad Rohani dan Abu Ahmadi (2004: 139) dalam Dina Mulyani Arifah mengatakan bahwa Reinforcement merupakan sebuah pendekatan psikologi yang digunakan dalam proses belajar. Penguatan positif, hukuman dan penghapusan. Untuk membina tingkah laku yang dikehendaki, guru memberikan penguatan positif kepada siswa yaitu berupa stimulus positif sebagai ganjaran atau guru memberikan penguatan negative (memberikan hukuman pada suatu stimulus negative), penghapusan (pembatalan pemberian ganjaran yang sebenarnya) atau time-out (membatalkan kesempatan siswa untuk memperoleh ganjaran baik berupa barang maupun yang berupa kegiatan yang disenanginya).
Macam-Macam Reinforcement
Reinforcement atau penguatan dikelompokanmenjadi dua bagian, yaitu:
ØPenguatan primer ( Primary or unconditioned reinforce yang menjadi penguat secara tanpa dipelajari seperti makana, air, dsb)
ØPenguatan sekunder (secondary conditioned reinforce yang menjadi penguat sebagai hasil proses belajar). Penguat sekunder ada beberapa bagian:
§penguatan social yaitu berupa pujian dan perhatian.
§Penguatan simbolik yaitu nilai atau benda-benda penghargaan yang lain
§Penuatan dalam bentuk kegiatan yaitu permainan atau kegiatan lain yang disenangi siswa.
Disamping itu, istilah Reinforcement positif dan reinforcement negativesangat erat hubungannya dengan istilah upah dan hukuman. Kalau hukuman merupakan sarana pengelolaan kelas yang controversial. Sebagian orang menganggap bahwa hukuman merupakan alat yang efektif untuk dengan segera menghentikan tingkah laku yang tidak dikehendaki disamping sekaligus bisa merupakan suri tauladan bagi siwa yang lain.
C.PENUTUP
A. Kesimpulan
Prinsip-prinsip bertanya:
1. Bertanya dasar.
Bertanya untuk mengembangkan kemampuan berpikir dasar. Dihubungkan dengan taksonomi Bloom, kemampuan ini terdiri atas pengetahuan (knowledge), pemahaman (comprehension), dan aplikasi.
2. Bertanya lanjut.
Bertanya untuk megembangkan kemampuan berpikir kreatif-inovatif. Kemampuan ini terdiri atas analisis, sintesis, dan evaluasi.
Reinforcement adalah penguatan. Reinforcement dapat mempunyai nilai positif dan negative. Reinforcement positif diartikan sebagai suatu keadaan di mana organisme berusaha untuk mengadakan suatu pendekatan atau mencapai sesuatu. Reinforcement yang negative dapat di artikan suatu keadaan di mana organisme berusaha untuk mengurangi atau menghindari suatu stimulus.
B. Saran
Setelah membaca isi makalah ini diharapkanguru dan mahasiswa sebagai calon guru dapat mengaplikasikan tehnik- tehnik yang telah di kemukakan sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Walker, Edward L. 1967.Conditioning dan Proses Belajar Instrumental.Jakarta : UniversitasIndonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar