Kamis, 27 September 2012

8 KETERAMPILAN MENGAJAR UNTUK MEMBUAT PEMBELAJARAN YANG AKTIF, KREATIF, EFEKTIF, DAN MENYENANGKAN


Disusun oleh Sriudin

            Pembelajaran merupakan suatu proses yang kompleks dan melibatkan berbagai aspek yang saling berkaitan. Dalam pembelajaran , guru berhadapan dengan sejumlah peserta didik dengan berbagai macam latar belakang, sikap, dan potensi, yang kesemuanya itu berpengaruh terhadap kebiasaannya dalam mengikuti pembelajaran. Misalnya masih banyak peserta didik kurang bernafsu untuk belajar dan membolos terutama pada mata pelajaran, dan guru yang menurut mereka sulit atau menyulitkan. Untuk kepentingan tersebut guru dituntut membangkitkan motivasi belajar peserta didik. Karena motivasi merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Peserta didik yang memiliki motivasi belajar yang tinggi akan belajar dengan sungguh-sungguh.Untuk membangkitkan motivasi belajar peserta didik, setiap guru sebaiknya memiliki rasa ingin tahu, mengapa dan bagaimana anak belajar dan menyesuaikan dirinya dengan kondisi-kondisi belajar dalam lingkungannya. Guru juga sebaiknya mampu untuk menciptakan pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan.Tulisan ini bermaksud untuk memaparkan bagaimana menciptakan suatu pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan, sehingga peserta didik termotivasi untuk mengikuti pelajaran di kelas.Untuk menciptakan pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan diperlukan berbagai keterampilan, diantaranya keterampilan mengajar. Keterampilan mengajar yang sangat berperan dan menentukan kualitas pembelajaran, yaitu keterampilan bertanya, memberi penguatan, mengadakan variasi, menjelaskan, membuka dan menutup pelajaran, membimbing diskusi kelompok kecil, mengelola kelas, serta mengajar kelompok kecil dan perorangan.Setiap keterampilan mengajar memiliki komponen dan prinsip-prinsip dasar tersendiri. Keterampilan mengajar tersebut dan cara menggunakannya agar tercipta pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan adalah sebagai berikut:A. Menggunakan keterampilan bertanyaKeterampilan bertanya sangat perlu untuk dikuasai oleh guru, karena hampir dalam setiap tahap pembelajaran guru dituntut untuk mengajukan pertanyaan, dan kualitas pertanyaan yang diajukan guru akan menentukan kualitas jawaban peserta didik.Keterampilan bertanya yang perlu dikuasai oleh guru meliputi keterampilan bertanya dasar dan keterampilan bertanya lanjutan.1. Keterampilan bertanya dasar mencakup;a. Pertanyaan yang jelas dan singkat,b. Pemberian acuan yaitu sebelum mengajukan pertanyaan guru perlu memberikan acuan berupa penjelasan singkat yang berisi informasi yang sesuai dengan jawaban yang diharapkan,c. Memusatkan perhatian; pertanyaan juga dapat digunakan untuk memusatkan perhatian peserta didik,d. Memberi giliran dan menyebarkan pertanyaan; guru hendaknya berusaha agar semua peserta didik mendapat giliran dalam menjawab pertanyaan, dan yang lebih penting adalah memberikan kesempatan berpikir kepada peserta didik sebelum menjawab pertanyaan yang diajukan.2. Keterampilan bertanya lanjutan meliputi;a. Pengubahan tuntunan tingkat kognitif yaitu guru hendaknya mampu mengubah pertanyaan dari hanya sekadar mengingat fakta menuju pertanyaan aspek kognitif lain seperti penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi,b. Pengaturan urutan pertanyaan yaitu pertanyaan yang diajukan hendaknya mulai dari yang sederhana menuju yang paling kompleks secara berurutan,c. Peningkatan terjadinya interaksi yaitu guru hendaknya menjadi dinding pemantul. Jika ada peserta didik yang bertanya, guru tidak menjawab secara langsung, tetapi dilontarkan kembali ke seluruh peserta didik untuk didiskusikan.B. Memberi penguatanPenguatan merupakan respons terhadap suatu perilaku yang dapat menimbulkan kemungkinan terulangnya kembali perilaku tersebut. Penguatan dapat dilakukan secara verbal berupa kata-kata dan kalimat pujian dan secara non verbal yang dilakukan dengan gerakan mendekati peserta didik dan kegiatan yang menyenangkan. Penguatan bertujuan untuk meningkatkan perhatian peserta didik terhadap pembelajaran, merangsang dan meningkatkan motivasi belajar dan membina perilaku yang produktif.C. Mengadakan variasiMengadakan variasi merupakan keterampilan yang harus dikuasai guru dalam pembelajaran untuk mengatasi kebosanan peserta didik, agar selalu antusias, tekun , dan penuh partisipasi. Variasi dalam kegiatan pembelajaran meliputi;1. Variasi dalam gaya mengajar misalnya variasi suara, gerakan badan dan mimik, mengubah posisi, dan mengadakan kontak pandang dengan peserta didik.2. Variasi dalam penggunaan media dan sumber belajar misalnya variasi alat dan bahan yang dapat dilihat, penggunaan sumber belajar yang ada di lingkungan sekitar.3. Variasi dalam pola interaksi misalnya dalam mengelompokkan peserta didik, tempat kegiatan pembelajaran, dan dalam pengorganisasian pesan ( deduktif dan induktif).D. MenjelaskanPenggunaan penjelasan dalam pembelajaran memiliki beberapa komponen yang harus diperhatikan, yaitu:1. Perencanaan meliputi isi pesan yang akan disampaikan harus sistematis dan mudah dipahami oleh peserta didik dan dalam memberikan penjelasan harus mempertimbangkan kemampuan dan pengetahuan dasar yang dimiliki oleh peserta didik.2. Penyajian dapat menggunakan pola induktif yaitu memberikan contoh terlebih dahulu kemudian menarik kesimpulan umum dan pola deduktif yaitu hukum atau rumus dikemukakan lebih dahulu lalu diberi contoh untuk memperjelas rumus dan hukum yang telah dikemukakan.E. Membuka dan menutup pelajaranMembuka dan menutup pelajaran yang dilakukan secara profesional akan memberikan pengaruh positif terhadap kegiatan pembelajaran. Membuka pelajaran merupakan suatu kegiatan yang dilakukan guru untuk menciptakan kesiapan mental dan menarik perhatian peserta didik secara optimal, agar mereka memusatkan diri sepenuhnya pada pelajaran yang akan disajikan. Upaya yang dapat dilakukan untuk mencapai hal tersebut adalah:1. Menghubungkan materi yang telah dipelajari dengan materi yang akan disajikan.2. Menyampaikan tujuan (kompetensi dasar) yang akan dicapai.3. Menyampaikan langkah-langkah kegiatan pembelajaran dan tugas-tugas yang harus diselesaikan untuk mencapai tujuan pembelajaran.4. Mendayagunakan media dan sumber belajar yang sesuai dengan materi yang akan disajikan.5. Mengajukan pertanyaan, baik untuk mengetahui pemahaman peserta didik terhadap pelajaran yang telah lalu maupun untuk menjajaki kemampuan awal berkaitan dengan bahan yang akan dipelajari.Menutup pelajaran merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui pencapai tujuan dan pemahaman peserta didik terhadap materi yang dipelajari serta mengakhiri kegiatan pembelajaran. Untuk menutup pelajaran kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan adalah:1. Menarik kesimpulan mengenai materi yang telah dipelajari (kesimpulan bisa dilakukan oleh guru, oleh peserta didik, atau permintaan guru, atau oleh peserta didik bersama guru).2. Mengajukan beberapa pertanyaan untuk mengukur tingkat pencapaian tujuan dan keefektifan pembelajaran yang telah dilaksanakan.3. Menyampaikan bahan-bahan pendalaman yang harus dipelajari dan tugas-tugas yang harus dikerjakan (baik tugas individu maupun tugas kelompok) sesuai dengan materi yang telah dipelajari.4. Memberikan post tes baik secara lisan, tulisan, maupun perbuatan.F. Membimbing diskusi kelompok kecilHal-hal yang perlu dipersiapkan guru agar diskusi kelompok kecil dapat digunakan secara efektif dalam pembelajaran adalah:1. Pembentukan kelompok secara tepat2. Memberikan topik yang sesuai3. Pengaturan tempat duduk yang memungkinkan semua peserta didik dapat berpartisipasi secara aktif.G. Mengelola kelasPengelolaan kelas merupakan keterampilan guru untuk menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif, dan mengendalikannya jika terjadi gangguan dalam pembelajaran. Beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam pengelolaan kelas adalah; kehangatan dan keantusiasan, tantangan, bervariasi, luwes, penekanan pada hal-hal positif, dan penanaman disiplin diri.Keterampilan mengelola kelas memiliki komponen sebagai berikut:1. Penciptaan dan pemeliharaan iklim pembelajaran yang optimala. Menunjukkan sikap tanggap dengan cara; memandang secara seksama, mendekati, memberikan pernyataan dan memberi reaksi terhadap gangguan di kelas.b. Memberi petunjuk yang jelas.c. Memberi teguran secara bijaksana.d. Memberi penguatan ketika diperlukan.2. Keterampilan yang berhubungan dengan pengendalian kondisi belajar yang optimala. Modifikasi perilaku yaitu mengajarkan perilaku yang baru dengan contoh dan pembiasaan, meningkatkan perilaku yang baik dengan penguatan, dan mengurangi perilaku buruk dengan hukuman.b. Pengelolaan kelompok dengan cara; peningkatan kerja sama dan keterlibatan, menangani konflik dan memperkecil masalah yang timbul.c. Menemukan dan mengatasi perilaku yang menimbulkan masalah, misalnya mengawasi secara ketat, mendorong peserta didik untuk mengungkapkan perasaannya, menjauhkan benda-benda yang dapat mengganggu konsentrasi, dan menghilangkan ketegangan dengan humor.H. Mengajar kelompok kecil dan peroranganPengajaran kelompok kecil dan perorangan merupakan suatu bentuk pembelajaran yang memungkinkan guru memberikan perhatian terhadap setiap peserta didik, dan menjalin hubungan yang lebih akrab antara guru dengan peserta didik maupun antara peserta didik dengan peserta didik.Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan dapat dilakukan dengan:1. Mengembangkan keterampilan dalam pengorganisasian, dengan memberikan motivasi dan membuat variasi dalam pemberian tugas.2. Membimbing dan memudahkan belajar, yang mencakup penguatan, proses awal, supervisi, dan interaksi pembelajaran.3. Pemberain tugas yang jelas, menantang dan menarik.Untuk melakukan pembelajaran perorangan perlu diperhatikan kemampuan dan kematangan berpikir peserta didik agar apa yang disampaikan bisa diserap dan diterima oleh peserta didik.Selain beberapa komponen keterampilan mengajar yang harus dimiliki oleh seorang guru untuk menciptakan pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan, guru juga harus kreatif, profesional, dan menyenangkan dengan memposisikan diri sebagai berikut;1. Orang tua yang penuh kasih sayang pada peserta didiknya.2. Teman, tempat mengadu, dan mengutarakan perasaan bagi para peserta didik.3. Fasilitator yang selalu siap memberikan kemudahan, dan melayani peserta didik sesuai dengan minat, kemampuan, dan bakatnya.4. Pemberi sumbangan pemikiran kepada orang tua untuk dapat mengetahui permasalahan yang dihadapi anak dan memberikan saran pemecahannya.5. Memupuk rasa percaya diri, berani dan bertanggung jawab kepada peserta didik.6. Membiasakan peserta didik untuk saling bersilaturrahmi dengan orang lain.7. Mengembangkan kreativitas peserta didik.Dengan memiliki beberapa keterampilan mengajar yang telah diuraikan di atas diharapkan guru tidak lagi menjadi figur yang menakutkan bagi peserta didiknya, sehingga peserta didik akan senantiasa memiliki perasaan yang nyaman jika berada dalam proses pembelajaran dan akan senantiasa memiliki motivasi yang tinggi untuk mengikuti pembelajaran.Sumber : http://s1pgsd.blogspot.com/

KETERAMPILAN BERTANYA DAN MEMEBERI PENGUATAN (REINFORCEMENT)


Silvia Ulandari
KETERAMPILAN BERTANYA DAN MEMEBERI PENGUATAN (REINFORCEMENT)

A.PENDAHULUAN
Strategi belajar mengajar dapat dilaksanakan dengan berbagai metode mengajar, seperti metode tanya jawab, diskusi, problem solving, studi kasus, penelitian mandiri, dan sebagainya. Suatu metode perlu didukung oleh seperangkat teknik tertentu supaya metode tersebut dapat berjalan dengan baik.
Salah satu teknik yang banyak dipakai dalam berbagai metode mengajar ialah Teknik Bertanya. Karena teknik ini digunakan secara luas, maka perlu dibicarakan secara khusus.
B.PEMBAHASAN
1.KETERAMPILAN BERTANYA
Suatu ungkapan yang menyatakan bahwa “it is better to ask some question than to know all the answer” (Thurber), menunjukkan betapa pentingnya orang bertanya. Kita juga mengenal pepatah yang mengatakan “Malu bertanya sesat di jalan”. dalam kebudayaan Cina didapatkan pepatah kuno yang menyatakan “Satu pertanyaan = 1000 gambar, satu gambar = 1000 kata”.
Beranjak dari ungkapan di atas kita dapat menyimpulkan bahwa bertanya adalah salah satu kebutuhan manusia. Demikian halnya didalam proses belajar mengajar. Fraengkel (Marsaja, 14 April 2008) mengatakan bahwa Jantung strategi belajar yang efektif terletak pada pertanyaan yang diajukan guru.
Peranan bertanya adalah melengkapi kemampuan berceramah, mengubah kemampuan berceramah, meningkatkan kadar CBSA, sikap inkuiri bertitik tolak pada bertanya, mengubah persepsi yang keliruterhadap bertanya. Sedangkan fungsi bertanya ialah mengembangkan minat dan keingintahuan, memusatkan perhatian pada pokok masalah, mendiagnosis kesulitan belajar, menguatkan kadar CBSA, kemampuan memahami informasi, kemampuan mengemukakan pendapat, mengukur hasil belajar.
Untuk mengembangkan pertanyaan yang efektif sesuai dengan fungsi tersebut, beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah : Pertama, Kehangatan dan antusias. Kedua, Beberapa kebiasaan yang perlu dihindari dalam mengajukan pertanyaan (mengulang pertanyaan, mengulang jawaban siswa, menjawab pertanyaan sendiri, memancing jawaban serentak, pertanyaan ganda, menentukan siswa tertentu).
1. Prinsip-prinsip bertanya
Bertanya sebagai alat untuk mengembangkan kemampuan dapat dibagi menjadi dua. ialah :
1. Bertanya dasar.
Bertanya untuk mengembangkan kemampuan berpikir dasar. Dihubungkan dengan taksonomi Bloom, kemampuan ini terdiri atas pengetahuan (knowledge), pemahaman (comprehension), dan aplikasi.
2. Bertanya lanjut.
Bertanya untuk megembangkan kemampuan berpikir kreatif-inovatif. Kemampuan ini terdiri atas analisis, sintesis, dan evaluasi.
Dalam menjalankan prinsip ini perlu diperhatikan perubahan tingkat kognitif dari yang rendah ke tingkat yang lebih tinggi. Urutannya adalah dari pertanyaan pengetahuan - pemahaman - terapan - analisis - sintesis - evaluasi.
2. Cara bertanya yang baik
§Gunakan bahasa yang sopan
§Jangan asumsikan bahwa anda berhak mendapatkan jawaban
§Jelaskan masalah yang akan ditanyakan secara detail
§Buat kesimpulan setelah permasalahan atau pertanyann terjawab
II. KETERAMPILAN MEMBERI PENGUATAN (REINFORCEMENT)
Reinforcement dalam bahasa Indonesia kita kenal dengan Penguatan. Reinforcement merupakan prinsip baru dari asosiasi.
Reinforcement dapat mempunyai nilai positif dan negative. Reinforcement yang positif diartikan sebagai suatu keadaan di mana organisme berusaha untuk mengadakan suatu pendekatan atau mencapai sesuatu. Reinforcement yang negative dapat di artikan suatu keadaan di mana organisme berusaha untuk mengurangi atau menghindari suatu stimulus.
Kedua definisi di atas menggambarkan funsi intensif dari Reinforcement dalam arti pendekatan dan penghindaran. Namun, reinforcement juga dapat diartikan menurut efeknya terhadaphubungan-hubungan yang bersifat asosiatif. Sehingga Reinforcement yang positif diartikan sebagai sesuatu yang memperkuat hubungan antara stimulus-response atau sesuatuyang dapat memperbesar kemungkinanan timbulnya suatu response. Reinforcement negative, sebaliknya dapat memperlemah hubungan antara stimulus-response atau memperkecil timbulnya suatu response.
Dalam penggunaan istilah-istilah tersebut, kebanyakan ahli teori dari reinforcement menganggap bahwa antara keduanya tidak dapat dipisahkan.
Menurut Ahmad Rohani dan Abu Ahmadi (2004: 139) dalam Dina Mulyani Arifah mengatakan bahwa Reinforcement merupakan sebuah pendekatan psikologi yang digunakan dalam proses belajar. Penguatan positif, hukuman dan penghapusan. Untuk membina tingkah laku yang dikehendaki, guru memberikan penguatan positif kepada siswa yaitu berupa stimulus positif sebagai ganjaran atau guru memberikan penguatan negative (memberikan hukuman pada suatu stimulus negative), penghapusan (pembatalan pemberian ganjaran yang sebenarnya) atau time-out (membatalkan kesempatan siswa untuk memperoleh ganjaran baik berupa barang maupun yang berupa kegiatan yang disenanginya).
Macam-Macam Reinforcement
Reinforcement atau penguatan dikelompokanmenjadi dua bagian, yaitu:
ØPenguatan primer ( Primary or unconditioned reinforce yang menjadi penguat secara tanpa dipelajari seperti makana, air, dsb)
ØPenguatan sekunder (secondary conditioned reinforce yang menjadi penguat sebagai hasil proses belajar). Penguat sekunder ada beberapa bagian:
§penguatan social yaitu berupa pujian dan perhatian.
§Penguatan simbolik yaitu nilai atau benda-benda penghargaan yang lain
§Penuatan dalam bentuk kegiatan yaitu permainan atau kegiatan lain yang disenangi siswa.
Disamping itu, istilah Reinforcement positif dan reinforcement negativesangat erat hubungannya dengan istilah upah dan hukuman. Kalau hukuman merupakan sarana pengelolaan kelas yang controversial. Sebagian orang menganggap bahwa hukuman merupakan alat yang efektif untuk dengan segera menghentikan tingkah laku yang tidak dikehendaki disamping sekaligus bisa merupakan suri tauladan bagi siwa yang lain.
C.PENUTUP
A. Kesimpulan
Prinsip-prinsip bertanya:
1. Bertanya dasar.
Bertanya untuk mengembangkan kemampuan berpikir dasar. Dihubungkan dengan taksonomi Bloom, kemampuan ini terdiri atas pengetahuan (knowledge), pemahaman (comprehension), dan aplikasi.
2. Bertanya lanjut.
Bertanya untuk megembangkan kemampuan berpikir kreatif-inovatif. Kemampuan ini terdiri atas analisis, sintesis, dan evaluasi.
Reinforcement adalah penguatan. Reinforcement dapat mempunyai nilai positif dan negative. Reinforcement positif diartikan sebagai suatu keadaan di mana organisme berusaha untuk mengadakan suatu pendekatan atau mencapai sesuatu. Reinforcement yang negative dapat di artikan suatu keadaan di mana organisme berusaha untuk mengurangi atau menghindari suatu stimulus.
B. Saran
Setelah membaca isi makalah ini diharapkanguru dan mahasiswa sebagai calon guru dapat mengaplikasikan tehnik- tehnik yang telah di kemukakan sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Walker, Edward L. 1967.Conditioning dan Proses Belajar Instrumental.Jakarta : UniversitasIndonesia