Kamis, 30/08/2012 16:40 WIB
Foto: bagus kurniawan/detikcom
Yogyakarta Rancangan Undang Undang Keistimewaan (RUUK) Yogyakarta hari ini akhirnya disahkan menjadi Undang-Undang Keistimewaan (UUK) Daerah Khusus Yogyakarta, Kamis (30/8/2012). Warga Yogyakarta dari berbagai paguyuban menggelar acara syukuran.
Anggota Forum Persaudaraan Umat Beriman (FPUB) DIY menggelar doa bersama di Tugu Yogyakarta. Kelompok lain menonton siaran televisi bersama yang menyiarkan berita sidang pleno pengesahan RUUK di gedung DPR RI di Senayan Jakarta. Dan ada pula yang akan berziarah bersama di makam leluhur pendiri Dinasti Mataram di Kotagede dan Imogiri.
"Tidak ada syukuran yang khusus atau besar-besaran. Syukuran kita gelar secara sederhana. Ini perjuangan panjang semua elemen masyarakat Yogya," ungkap Ketua Sekretariat Bersama (Sekber) Keistimewaan Yogyakarta, Widihasto Wasana Putra.
Menurut Hasto, anggota Sekber Keistimewaan Yogyakarta akan berziarah bersama di makam Kotagede dan Imogiri yang merupakan cikal bakal pendiri Dinasti Mataram. Dahulu Sekber Keistimewaan memulai aksi dengan berziarah di kedua tempat tersebut. Untuk mengakhirinya, mereka juga akan melakukan hal serupa.
"Kita nanti bersama semua elemen akan ziarah bersama-sama. Yang penting lagi adalah bagaimana kita mengisi setelah Undang-undang ini disahkan," kata Hasto.
Sementara itu, anggota Paguyuban Dukuh (Pandu) Kabupaten Bantul bersama warga lainnya menonton bersama proses sidang pleno pengesahan RUUK Yogya dari layar televisi. Mereka menyaksikan acara itu pada pukul 14.30 di Sekretariat Pandu di sebelah utara Stadion Sultan Agung, Pacar, Timbulharjo, Sewon.
Di ruang tengah sekretariat puluhan kepala dukuh atau dusun bersama warga duduk lesehan dengan mengenakan pakaian adat Jawa menyaksikan jalannya sidang pleno. Saat menyaksikan warga disuguhi beberapa makanan tradisional seperti kacang rebus, teh manis dan jambu air.
"Kita berharap setelah disahkan jadi Undang-undang dan ada dana keistimewaan itu bisa dimanfaatkan untuk pembangunan desa dan meningkatkan kesejahteraan rakyat," kata Sulistyo.
Baca Juga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar